Seminar Smart Classrom Technology

Seminar Smart Classrom Technology, telah digelar pada pada Selasa, 16 Mei 2023, pukul 09.00-13.00, bertempat Gedung GreenSA UIN Sunan Ampel. Jl. Raya Bandara Juanda, Walan, Sedati Agung, Kec. Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Kegiatan ini mengangkat tema “Transformasi Dunia Pendidikan melalui Teknologi”. Pemateri acara ini adalah Prof. Dr. H. Ali Mudhofir, M. Ag ( Wakil Rektor Bidang Akademik Uinsa), didampingi H. Mokhamad Syaifudin, M.Ed, Ph.D (Teacher Training National Uinsa), dan 3.  Muhammad Yusuf  Guamo (Manager BenQ) Masing-masing menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

menurut Prof. Dr. H. Ali Mudhofir, M. Ag, tuntutan perkembangan zaman, pelayanan kampus berbasis IT, semua perguruan tinggi di Indonesia harus melaporkan akademiknya di laman PDDIKTI, jika tidak patuh, maka bisa saja dihentikan izin operasionalnya. Sehinga kuliatasnya  bisa dikontor

Termasuk dengan kegitan pembelajaran, LMS juga harus jalan, terpantau keaktifannya. Sudah tidak saatnya dengan manual, tapi by sistem, terpantau terkontrol, transparansi dan bisa dipertanggungjawabkan layanan kualikatsnya terhadap pemerintah dan masyarakat.

Program Uinsa, SINAU (Sistem Informasi Akademik Uinsa) semacam SIAKAD jika dikampus lain. dalam rangka memenuhi tuntutan transparansi di kemendikbud, jika tidak taat asas bisa saja mendapat teguran dari kemendikbud.

Setiap orang harus meningkat tingkat literasi teknologinya, untuk memperlancar profesi, apalagi kita sebagai pendidik yang kebutuhannya lebih berlipat dalam teknologi.

H. Mokhamad Syaifudin, M.Ed, Ph.D. menambahkan, dengan Membahas tentang Softskill tentang tekhnologi, bagaimana kita menyikapi tekhnologi yang mengalami revolusi tekholgi Pendidikan yang luar biasa baik dalam bentuk soft ware maupun hard ware

Lima komponen yang harus ada dalam proses pembelajaran: Pengalaman Belajar, Dokumentasi Hasil Belajar, Refleksi Belajar, Peran Guru dan Siswa, dan Redefinisi pengalaman belajar

Selai itu guru juga perlu merefleksi hal-hal berikut.1.Bagaimanakah pengalaman belajar dengan medium aplikasi? (student centered/ teacher centered). 2. Apakah materi ajar/proses belajar/hasil belajar terdokumentasi? (perlu/tidak?). 3. Apakah murid melakukan refleksi dari hasil belajar yang terdokumentasikan?. 4. Apakah peran guru dan siswa?. 5. Apakah ada bantuan visual?dan 7. Redefinisi kegiatan belajar dan pembelajaran, perlukah?

Pembelajaran berpusat pada siswa, dengan mendokumentasikan semua tugas yag diberikan dengan bantuan teknologi. Siswa harus terlibat aktif dalam pembelajaran, dengan didokumentasikan digital portofolionya. Guru sebagai penuntun jalan

Guru harus membawa media pembeljaran di kelas dengan memanfaatkan teknologi, contoh : LMS, PPT, Youtube, dsb.

Belajar zaman dulu paper to paper, buka buku. Zaman sekarang bisa belajar dipodcast spotifi. Redefinisi mengajar zaman sekarang, guru tidak harus berdiri di depan kelas, tetapi bisa mengirim link video tutorial. Asesmen juga bisa dibantu dengan teknologi tidak harus manual.

Semakin banyak indera yang terlibat semakin kuat memori peserta didik terhadap suatu materi.

Anak-anak kita lebih banyak belajar melalui video youtube, tiktok, snack video, dsb.untuk itu kita harus menyesuaikan dengan zaman, karena teknologi menuntn kita untuk meredefinisi proses pembelajaran

Teknologi selalu mengalami pro dan kontra, Dampak negative teknologi bisa diantisipasi jika guru bisa mengoptimaksan dengan pemberian tugas yang tepat pada kegiatan ini STITNU Al Hikmah  mendelegasikan Wakil Ketua I Bidang Akademik STITNU, Muhammad Yusuf Effendi, M.Pd.untuk mengikuti kegiatan dengan baik dengan harapan mampu diaplikasikan materi yang di dapat ke proses pembelajaran di kampus.