alhamdulillah ya rob, Engkau berikan detak nafas untuk amanat mengabdi dan menjadi kahlifah di bumi. Pengabdianku belum sebanding kesehatan dan ilmu yang Engkau berikan !, Rizky Yang Engkau Berikan belum menggambarkan kezuhudanku pada-MU, predikat yang aku sandang belum mampu menjadikan efektifitas aku dalam beramar makruf nahi mungkan !,
Ampunilah aku ya Rob, beri kekuatan padaku untuk berbuat lebih dalam ihtiar bermahabbah kepada-Mu, beri kekuatan aku dalam ihtiarku menjadi predikat yang baik untuk ukuran-MU ya Rob, Berikan kekuatan padaku untuk membantu dan bermanfaat bagi orang lain dan hindarkan aku dari kata dan perilaku yang menyusahkan orang lain.
Amppunilah aku ya Rob, darah yang mengalir dalam tubuhku belum sepadan rasa syukurku pada nenek moyang dan leluhurkan bahkan banyak tradisi amal saleh yang belum mampu aku lestarikan, tradisi ibu bapakku dalam sederhanaan, kesabaran, motivasi, mendongeng dan cerita pengantar aktifitas keseharian walau pendidikan sangat terbatas.
Ampunilah aku ayah, aku belum mampu silaturahmi di berbagai tempat dalam setiap hari seperti engkau, hanya untuk menyapa kolega dan mengisi pengajian, mimpin khususiyah agar masyarakat di pelosok tetap dalam iman.
Ampunilah aku wahai guru-guruku, aku belum mampu bertutur kata dan berperilaku seperti angkau;
Untuk Kyai Abdullah Sajad, istiqomah dalam membimbing murid dengan materi yang sangat dasar lebih dari setengah abad, walau kitab dan ilmu yang engkau milik se almari yang belum tersebarkan, maafkan aku belum mampu menjalankan wasiatmu untuk mengamalkan dan menyebarkan ilmu yang ada pada alamari itu, tetapi semoga engkau terhibur dengan salah satu muridmu KH Ahmad Zaini Zen !
Maafkan aku KH Basyaraudin, aku belum mampu seperti engkau dalam mendekatkan diri ke ilahi, engkau selalu bermunajah dan bermujahadah sebelum berkosaka di hadapan ummat, dalam upaya mendekatkan kepada ilahi engkau mampu bermunajat waktu 24 jam kurang untuk keutuhan aurodmu, aku hanya berharap secuil yang aku mampu lakukan dari sejuta aurodmu aku tetap menjadi muridmu di dunia dan akherat.
Untuk KH khusen Ilyas, aku belum mampu bermujahadah maksimal untuk keluarga, anak cucu, dan murid-muridku, aku belum mampu meniru laku engkau dalam berpakaian, bertutur kata, membahagiakan orang, tetapi dengan pengakuan dan ijin jenengan bahwa seluruh muridku adalah murid jenengan adalah obat yang sangat menyejukkan.
Akhirnya saya ucapkan terima kasih kepada siapapun yang telah membantu, mendukung, bermitra selama kami berkiprah di pp darul hikmah, mi amiruudin, mi-smp-sma walisongo, smp pagri sooko, mts-ma sabilunnajah, yayasan al hikmah, pp al ihya bogor, undar jombang,stitnu al hikmah sehingga kami bisa eksis seperti saat ini. Mohon maaf atas segala kekhilafan semoga Alloh berikan pengabdian terbaik di masa mendatang

Mojokerto 29 Desember 2015